Agustus 19, 2010

Diam III

Terangkai puisi saat mentari ke peraduan
Di khayalku kita bersepeda menuju dermaga
Sementara ombak mengantarkan pergi nelayan
Ditatap lautan, aku tersenyum untukmu yang tertawa

Riuh kesibukan murid-murid sekolah menengah
Obrolan, canda, teriakan, umpatan, debam buku, gemerisik kertas
, langkah sepatu, decit pena
Beradu dalam ruang

Ternyata aku bukan di pantai
Tidak ada sepeda, dermaga, dan nelayan

Tunggu saja, bermimpi sendiri
Melihat bayangan
Tanpa berani berharap kenyataan

Seperti matematika ketika kau dihadapan
Aku tidak bisa berkata apa-apa

Jangan kau menjenguk dalam hatiku
Biarkan saja tiada yang tahu sama sekali
Di sudut aku menikmati senyummu seringkali

Kelak kita bersepeda ke dermaga
Aku akan bicara karena diamku ditelan senja

Tidak ada komentar: